Budidaya ikan nila menjadi salah satu kegiatan produktif yang bisa dilakukan di rumah. Selain untuk konsumsi pribadi, kegiatan ini juga berpotensi menjadi sumber pendapatan tambahan. Ikan nila termasuk ikan air tawar yang mudah dipelihara, pertumbuhannya cepat, dan tahan terhadap penyakit.
Untuk budidaya skala rumahan, Anda bisa menggunakan kolam terpal, bak fiber, atau kolam semen. Pastikan kolam memiliki sistem pengairan yang baik dan tidak terkena sinar matahari langsung sepanjang hari. Kolam ukuran 2x3 meter sudah cukup untuk memulai.
Pilih bibit ikan yang aktif, ukurannya seragam, dan tidak cacat. Disarankan membeli dari tempat pembenihan yang terpercaya. Bibit yang baik akan tumbuh lebih cepat dan sehat saat dipelihara di kolam rumah.
Isi kolam dengan air bersih dan endapkan selama 1–2 hari sebelum memasukkan ikan. Jaga suhu air antara 25–30°C dan pH antara 6,5–8. Gantilah sebagian air secara berkala untuk menjaga kualitas lingkungan ikan.
Ikan nila memerlukan pakan berupa pelet, daun-daunan, atau limbah dapur yang aman. Berikan pakan 2–3 kali sehari, dengan jumlah sekitar 3–5% dari berat tubuh ikan per hari. Hindari memberi pakan berlebihan karena dapat mencemari air.
Perhatikan perilaku ikan secara rutin. Jika ikan terlihat malas bergerak atau mengapung di permukaan terlalu lama, kemungkinan sedang sakit. Bersihkan kolam dan konsultasikan pada ahli perikanan jika diperlukan.
Dengan perawatan yang baik, ikan nila bisa dipanen dalam waktu 3–4 bulan. Berat ideal ikan nila untuk konsumsi berkisar antara 300–500 gram per ekor. Panen bisa dilakukan sebagian atau sekaligus, tergantung kebutuhan.
Budidaya ikan nila di rumah adalah aktivitas bermanfaat yang mudah dijalankan. Dengan perencanaan yang tepat, Anda dapat memperoleh hasil maksimal dengan biaya terjangkau. Coba mulai dari skala kecil, dan kembangkan jika hasilnya menjanjikan!